Air susu ibu adalah makanan terbaik yang dapat diberikan
kepada anak Anda dalam enam bulan pertama kehidupan. Menyusui adalah cara alami
untuk memberi makan bayi. ASI memiliki komposisi dan suhu yang tepat. Dengan
menyusui, Anda juga mendekatkan tubuh dan melakukan kontak mata dengan anak
Anda. Napas dan suara Anda menenangkan anak dan membuatnya akrab dengan Anda.
ASI mengandung zat khusus yang melindungi bayi dari penyakit seperti pilek dan
influenza. Selain itu, ASI mudah dan murah. Anda dapat memberikan ASI setiap
saat dan di setiap tempat yang tenang. Anda tidak harus membersihkan botol dan
menghabiskan uang untuk membelinya.
Namun, beberapa
wanita tidak cukup memproduksi ASI, tidak memiliki waktu karena bekerja seharian
penuh, memiliki masalah kesehatan atau kendala lain sehingga tidak bisa
memberikan ASI secara memadai. Untuk itu, pemberian susu formula tidak
terelakkan. Bila Anda termasuk dalam kelompok tersebut, berikut adalah tips
pemberian susu formula yang perlu Anda perhatikan:
1. Pilih produk sesuai usia
Hal yang terpenting adalah memastikan kesesuaian produk dengan usia anak
Anda. Setiap susu formula memiliki nutrisi dengan komposisi yang disesuaikan
dengan usia anak. Jangan sekali-kali memberikan susu sapi biasa ke bayi. Susu
itu tidak dianjurkan karena tidak memiliki unsur-unsur nutrisi yang tepat untuk
bayi dan dapat memicu masalah pencernaan.
Ada banyak jenis susu formula di pasaran. Sejauh ini yang paling populer dan
mungkin yang terbaik adalah susu formula yang terbuat dari susu sapi. Bagi bayi
yang memiliki intoleransi laktosa, susu formula berbasis kedelai dan
susu kambing bisa menjadi pilihan. Ada banyak merek yang tersedia di pasaran dan
semua merek tunduk pada aturan dan pengawasan pemerintah (BPOM). Jadi, Anda
tidak perlu khawatir dengan kandungannya. Kenyataannya, penelitian menunjukkan
bahwa tidak banyak perbedaan kandungan nutrisi antar produk susu formula, yang
semuanya dibuat menyerupai kandungan gizi pada ASI. Perbedaan antar produk
biasanya terletak pada kadar gula, protein dan lemak. Semua susu formula bayi
diperkaya dengan zat besi (untuk mencegah anemia) dan vitamin D (untuk
mempromosikan pertumbuhan tulang). Beberapa susu formula juga dilengkapi dengan
DHA dan ARA, yang ditemukan dalam ASI dan diperkirakan membantu pertumbuhan otak
bayi.
2.Ikuti dosis yang dianjurkan
Jangan memberikan lebih atau kurang dari takaran yang ditunjukkan pada
kemasan susu. Susu yang terlalu encer akan membuat bayi cepat lapar kembali, dan
bila terlalu kental dapat menyulitkan pencernaannya. Selalu gunakan sendok takar
yang disertakan dalam kemasan. Takaran satu sendok adalah satu sendok penuh yang
diratakan.
3. Perhatikan kebersihan
Rebuslah dengan air mendidih botol, cincin dan dot susu yang sudah dicuci
sebelum digunakan kembali. Selalu gunakan air matang yang hangat untuk
mencampur susu. Susu formula yang berada lebih dari satu jam pada suhu kamar
tidak boleh diberikan kepada bayi Anda. Susu formula tidak steril, dan bakteri
dapat bertahan hidup dalam susu meskipun Anda menggunakan air steril untuk
mencampurnya. Di suhu ruangan,
bakteri itu akan berkembang biak dengan cepat. Bahkan jika
Anda menyimpan susu formula di lemari es, bakteri dapat berkembang dalam
beberapa jam. Anak Anda dapat mengalami infeksi perut bila meminumnya.
5. Jangan menjadwalkan pemberian susu
Nafsu makan bayi Anda bervariasi dari hari ke hari dan bulan ke bulan, jadi
biarkan dia mengatur waktu makannya sendiri. Bayi Anda akan
meminta susu sesering yang dia perlukan, selama Anda memahami dan menanggapi
isyaratnya. Ketika bayi Anda baru lahir, dia akan minum sedikit tetapi sering,
sehingga pemberian botol dilakukan setiap dua atau tiga jam sekali. Semakin
besar, semakin besar porsi untuk setiap pemberian sehingga frekuensinya
berkurang. Sebagai aturan umum, bayi Anda membutuhkan antara 150 ml dan 200 ml
susu formula per kilogram berat tubuhnya per hari. Jadi, jika bayi Anda beratnya
5 kg, dia akan membutuhkan antara 750 ml dan 1.000 ml susu formula selama
periode 24-jam untuk memuaskan rasa laparnya.
4. Berikan susu formula seperti memberikan ASI
Terutama pada bayi di bawah enam bulan, pemberian susu formula sebaiknya
dilakukan seperti halnya memberikan ASI, yaitu dengan menggendong. Jaga kontak
mata dan kontak kulit Anda, dan berbicaralah dengannya. Kedekatan dengan ibu
adalah ”makanan batin” yang sangat dibutuhkan untuk perkembangannya.
6. Perhatikan saat pemberian susu
Miringkan botol sedikit sehingga ujung dot selalu penuh dengan susu, bukan
udara. Anda akan melihat gelembung-gelembung di dalam botol saat bayi Anda
mengisap. Dia mungkin mengisap dengan kuat lalu beristirahat di antaranya.
Istirahat itu memberinya waktu untuk merasakan apakah sudah kenyang atau belum.
Jika Anda mendengar suara bising ketika bayi Anda minum, mungkin terlalu banyak
udara di botolnya. Periksalah apakah dot susu sudah terpasang dengan kencang dan
posisi botol tidak terlalu miring.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan